Ketika saya bertanya mengenai bagaimana cara mengidentifikasi bahaya di suatu pekerjaan, hampir semua mempunyai jawaban yang sama, yaitu dengan mengevaluasi aktifitas pekerjaan tersebut tersebut secara langsung, dengan mengevaluasi aktifitas langsung ke areanya maka lebih mudah mengidentifikasi bahaya yang mungkin timbul. Jawaban seolah-olah tepat, tetapi sebenarnya masih kurang tepat, hal ini karena pengalaman orang bisa memberikan hasil yang berbeda dalam mengidentifikasi bahaya di tempat kerja. Pekerja A yang sudah paham atau pintar tentu akan lebih banyak mengidentifikasi bahaya dari pekerja B yang relative baru atau kemampuannya sedang-sedang saja.
Lalu bagaimana mengidentifikasi bahaya yang tepat?
Sumber informasi bahaya sudah diidentifikasi, baik melalui peraturan/perundangan maupun sumber lain seperti buku manual operasi, material safety data sheet ataupun buku referensi lainnya:
Informasi Bahaya dari Peraturan / Perundangan
- Bagaimana mengidentifikasi Bahaya sewaktu bekerja dengan cerobong? Secara jelas dijelaskan di KEPKA BAPEDAL Tahun 1996 no.205 Pedoman Teknis Pengendaliannya,
o Bahaya Angin, peraturan itu dijelaskan agar Cerobong dilengkapi plat yang melingkari cerobong secara memanjang sebagai penahan angin
o Bahaya akibat sukarnya akses ke cerobong di jelaskan agar perusahaan menyediakan tempat parkir mobil pengechek, dibuatkan platform, lubang dengan diameter min 10 CM dll
o Bahaya selama beroperasi, di peraturan diinformasikan mengenai penggunaan pagar pengaman, warna cerobong yang harus mencolok
o Dll
- Bahaya sewaktu bekerja dengan mesin produksi dapat diidentifikasi dari Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No Per.04/MEN/1985 tentang Pesawat tenaga dan produksi, yang secara jelas menginformasikan bahaya seperti:
o Bahaya bagian yang bergerak, yang diharuskan diberi penutup
o Bahaya kecelakaan akibat pengerjaan mesin ketika beroperasi, sehingga ada ketentuan matikan mesin ketika sedang perbaikan
o Ketentuan jarak antar mesin untuk menghindari bahaya akibat layout mesin yang berdekatan
o Bahaya debu, serbuk atau asap yang dihasilkan selama proses
o Antisipasi risk dengan ketentuan safety button
Manual Mesin atau Buku Referensi
- Saya yakin ini sudah jelas bahwa pembuat mesin akan memberikan arahan pengoperasian ataupun petunjuk safety di buku manual, seharusnya buku mesin harus dibaca detail sebelum mesin diinstal atau dioperasikan. Setelah membaca detail lalu bahayanya diidentifikasi, dicatat dan diinformasikan ke operator melalui intruksi kerja atau dibuatkan pengendaliannya.
Untuk secara detail sudah banyak juga referensi buku mengenai suatu teknologi proses. Di referensi selain dijelaskan cara beroperasi juga dijelaskan bahaya dan antisipasi yang harus dilakukan
Material Safety Data Sheet
MSDS adalah kependekan dari material safety data sheet memuat informasi mengenai sifat-sifat zat kimia, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengunaan zat kimia, pertolongan apabila terjadi kecelakaan, penanganan zat yang berbahaya. Data dari MSDS sangat penting dalam penyimpanan, penanganan, pemakaian, pembuangan zat kimia. Data MSDS merupakan protokol standar keamanan dan keselamatan kerja. Prinsipnya ada 8 item isi MSDS yang memberikan informasi mengenai bahaya ketika material / bahan kimia itu digunakan:
- Identifikasi Bahan
informasi nama dagang dan sinonim dari bahan kimia.
informasi nama dagang dan sinonim dari bahan kimia.
- Komposisi Kimia
Persentase kandungan bahan kimia B3, dengan konsentrasi terendah termasuk bahan kimia karsinogek atau penyebab kanker.
Persentase kandungan bahan kimia B3, dengan konsentrasi terendah termasuk bahan kimia karsinogek atau penyebab kanker.
- Sifat Fisika dan Kimia
Informasi warna dan bau, titik didih, tekanan uap, densitas dan kelarutan.
Informasi warna dan bau, titik didih, tekanan uap, densitas dan kelarutan.
- Data Potensi Kebakaran dan Ledakan
potensi bahaya kebakaran dari bahan kimia B3, serta hal-hal yang perlu diperhatikan manakala terjadi kebakaran, flash point, jenis pemadam kebakaran yang tepat dan prosedur penanganan kebakaran.
potensi bahaya kebakaran dari bahan kimia B3, serta hal-hal yang perlu diperhatikan manakala terjadi kebakaran, flash point, jenis pemadam kebakaran yang tepat dan prosedur penanganan kebakaran.
- Data Potensi Bahaya Kesehatan
Dijelaskan pengaruh paparan atau exposure bahan kimia B3 terhadap kesehatan, beserta tanda dan gejala bila terkena paparannya, informasi cara bahan kimia tersebut kontak dengan tubuh (kontak dengan kulit, terhirup, tertelan, terciprat, dan lain-lain) dan organ tubuh yang paling rentan terkena dampak negatifnya.
Dijelaskan pengaruh paparan atau exposure bahan kimia B3 terhadap kesehatan, beserta tanda dan gejala bila terkena paparannya, informasi cara bahan kimia tersebut kontak dengan tubuh (kontak dengan kulit, terhirup, tertelan, terciprat, dan lain-lain) dan organ tubuh yang paling rentan terkena dampak negatifnya.
- Data Reaktifitas
Menjelaskan tingkat reaktifitas suatu bahan kimia berbahaya bila tercampur dengan bahan kimia lain, atau bila disimpan di dalam tempat yang tidak sesuai.
Menjelaskan tingkat reaktifitas suatu bahan kimia berbahaya bila tercampur dengan bahan kimia lain, atau bila disimpan di dalam tempat yang tidak sesuai.
- Penanganan Tumpahan, Kebocoran dan Limbah
Dijelaskan mengenai peralatan yang tepat digunakan dan prosedur atau tata cara bila terjadi tumpahan atau kebocoran serta cara pembuangan limbah bahan kimia berbahaya dan hal-hal yang perlu diperhatikan selama penanganan dan penyimpanan.
Dijelaskan mengenai peralatan yang tepat digunakan dan prosedur atau tata cara bila terjadi tumpahan atau kebocoran serta cara pembuangan limbah bahan kimia berbahaya dan hal-hal yang perlu diperhatikan selama penanganan dan penyimpanan.
- Tindakan Pengendalian Untuk Mengurangi Bahaya
Bagian ini berisikan informasi mengenai tindakan-tindakan pengendalian yang dapat dilakukan untuk mengurangi bahaya, seperti penyediaan sarana ventilasi, prosedur kerja yang aman dan alat pelindung diri yang sesuai.
Bagian ini berisikan informasi mengenai tindakan-tindakan pengendalian yang dapat dilakukan untuk mengurangi bahaya, seperti penyediaan sarana ventilasi, prosedur kerja yang aman dan alat pelindung diri yang sesuai.
Seeeppp...!!!! (y)
BalasHapusMantap, thanks..
BalasHapus